How to Master Your Habit, karya seorang ustad mualaf yang cukup terkenal di Indonesia. Kamu tahu siapa orangnya ? Ya tepat sekali. Beliau adalah Ust. Felix Y Siaw. Buku ini bercerita tentang bagaimana kita selaku manusia bisa mengendalikan habit:kebiasaan kita sehari – hari. Tahukah kamu ? manusia sebetulnya secara sadar bisa membentuk kebiasaan baru jika kebiasaan tersebut di ulang – ulang sebanyak 30 hari berturut – turut.
Ust. Felix menjelaskan secara rinci mengapa kebiasaan itu penting untuk dibentuk dan dikontrol, trus bagaimana cara kebiasaan bekerja serta bagaimana juga kita bisa membentuk kebiasaan secara sadar. Karena sadar atau tidak setiap hari sebenarnya kita memiliki kegiatan yang berulang yang sama tanpa kita sadari lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan baru yang syukur – syukur kebiasaan baik. Nah, kalau kebiasaan buruk gimana ? Duh jangan sampai deh ya.
Diawal tahun baru Islam ini kayaknya kamu wajib deh baca buku ini, karena kita sudah sepakat kan kalau tahun baru Islam harus dimaknai sebagai ajang intropeksi diri dan hijrah menjadi insan – insan “baru” – Tahun Baru Manusia Baru. Alasan terkuatnya adalah Umar Ibn Khattab tidak mengambil patokan awal tahun Islam dari kejadian – kejadian yang kaku seperti tahun wafatnya Rasul dan lain sebagainya. Tetapi Umar mengambil awal tahun hijrah dari Mekkah ke Madinah yang menjadi awal penetapan tahun Islam yang sampai saat ini masih kita pakai dan semoga kedepan menjadi sistem kalender Nasional dan Internasional. Aamiin.
Spirit hijrah kaum muslimin saat itu diharapkan akan selalu ada disetiap pergantian tahun baru Islam. Spirit meninggalkan “tempat” yang buruk menuju tempat yang jauh lebih baik. Tempat disini bisa kita artikan dengan sifat – sifat tercela, maksiat, kebiasaan buruk dan lain sebagainya. Sehingga seharusnya di tahun yang ke 1438 H ini umat Islam sudah 1438 kali memperbaiki diri dan peradaban. Tapi sayangnya tidak demikian.
***
Balik lagi ke cerita buku How to Master Your Habit. Kata Ust. Felix dalam bukunya kebiasaan itu punya tiga dimensi. Tiga dimensi inilah pola yang membentuk sebuah kebiasaan baru dapat menjadi kebiasaan sebenarnya. Ada latihan, pengulangan dan rentang waktu.
“…habits dibentuk dari practice (latihan) dan repetition (pengulangan) dalam rentang waktu tertentu”
-hal 37-
Punya kebiasaan baru yang mau dibiasakan di tahun baru ini ? Ya, bagus. Pertahankan kebiasaan itu. Ingat, ia akan menjadi habits ketika diulang – ulang terus menerus dalam waktu kurang lebih 30 hari. Setelah itu maka otakn dan tubuh kita akan otomatis merespon kebiasaan baru tersebut sehingga tak perlu mikir lagi. Semuanya otomatis. Contohnya adalah berbicara. Bagi anak kecil, berbicara itu hal yang sulit. Tapi apa yang terjadi setelah ia lewati masa repetisi dan latihan bicara. Ya, mereka lancar dan tak perlu lagi mikir. Kalau mau bicara, bicara aja langsung. That’s the point.
Jadi sudah siap menjadi Manusia Baru ditahun ini ? Hapus kebiasaan burukmu dan ganti dengan kebiasaan baru. Oke.